Selamat Datang di Website Original7 | Download Gratis Film,Software,Makalah

Jumat, 08 April 2011

Lima aktivitas sistem operasi yang merupakan contoh dari suatu managemen proses


1.      Lima aktivitas sistem operasi yang merupakan contoh dari suatu managemen proses.
·         Pembuatan dan penghapusan proses pengguna dan sistem proses.
·         Menunda atau melanjutkan proses.
·         Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi.
·         Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi.
·         Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.
2.      Perbedaan antara penjadwalan short term, medium term dan long term.
Short term scheduler
·         Short term scheduler digunakan untuk memilih diantara proses-proses yang siap di eksekusi dan salah satunya dialokasikan ke CPU.
·         Short term scheduler  Sering digunakan untuk memilih proses baru untuk CPU. Proses dieksekusi hanya beberapa milidetik sebelum menunggu I/O.
·         Karena durasi yang pendek antara eksekusi, Short term scheduler harus sangat cepat
Contoh : jika Short term scheduler membutuhkan 10ms untuk memutuskan mengeksekusi proses 100ms, maka 10/110=9% CPU digunakan untuk menjadwalkan pekerjaan.
·         Pada system time sharing, setiap proses baru ditempatkan di memori. Short term scheduler digunakan untuk memilih dari proses-proses tersebut di memori untuk diekseskusi.

Medium term scheduler
·         Beberapa OS seperi system sharing, membutuhkan penjadwalan level tambahan (intermediate), yang disebut “medium term scheduler”.
·         Memperkenalkan konsep swapping proses : proses di “swap out “ dan di “swap in” pada medium term scheduler.
·         Swapping diperlukan untuk meningkatkan “process mix” atau karena perubahan pada kebutuhan memori melebihi memori yang tersedia, memori perlu dibebaskan.


Long term scheduler
·         Proses-proses pada system batch di spool ke mass storage device (disk), disimpan sebagai eksekusi selanjutnya.
·         Long term scheduler digunakan untuk memilih proses dari pool dan menyimpannya ke memori.
·         Long term scheduler tidak sering mengeksekusi, digunakan hanya jika proses meninggalkan system.
·         Karena antar eksekusi terjadi interval yang panjang, Long term scheduler mempunyai waktu lebih banyak untuk memutuskan proses mana yang dipilih untuk eksekusi.
·         Long term scheduler memilih dengan baik “process mix” antara I/O bound dan CPU bound.
-             Bila semua proses adalah I/O bound, ready queue hampir selalu kosong.
-             Bila semua proses adalah CPU bound, I/O queue hampir selalu kosong.
·         Pada beberapa system, Long term scheduler tidak digunakan (misalnya pada time sharing system) atau minimal.
3.      Tindakan yang diambil oleh sebuah kernel ketika alih konteks antar proses.
Ketika alih konteks terjadi, kernel menyimpan konteks dari proses lama kedalam PCB nya dan mengisi konteks yang telah disimpan dari process baru yang telah terjadual untuk berjalan.

8 komentar:

izal_classer mengatakan...

makasih atas jawaban nya...... blogmu tlah membantu keringanan dlam kuliah ku.... lam knal
by:izal classer

triple7 mengatakan...

ok sama-sama...lam knal juga..

Anonim mengatakan...

thx mas bro....

azhar hasyim mengatakan...

thx mas bro...

Anonim mengatakan...

keren..kok pas 5 prtnyaan yg dksih dosen q sih?syang g trjwab smua..tp mksih yaw..

Yasin only mengatakan...

thanks for artikel :p

Unknown mengatakan...

gan dak bisa di follow ya blog a ??

chaankim mengatakan...

ini sangat membantu,,,ma tugasku,,
makasihh kak,,,

Posting Komentar

Silakan Beri Komentar Untuk Kemajuan Blog ini...
Apabila ada Link yang error atau mati segera laporkan untuk diganti dengan Link baru..

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes